Tugas Penulisan Naskah Non Berita Televisi
Nama : Mutiara Ratih
Nim : 44108010105
Feature
Pengertian:
Yang disebut sebagai Feature dalam ilmu jurnalistik merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi, dengan karakter human interest yang kuat. Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus mengikuti rumus 5W+1H.
Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan luput dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan di-publish kapan saja. Karenanya, ia awet. Jadi, Feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan da menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.
Perbedaan Feature dengan News:
Selain keterampilan memberikan laporan yang bersifat hardnews, seorang jurnalis sebaiknya memiliki kemampuan membuat feature. Jika dalam menyusun laporan yang sifatnya lugas, prinsip 5W 1H menonjol, maka dalam laporan bersifat feature kaidah itu tidak selalu pas. Berita lebih menekankan kepada angle yang disesuaikan dengan kebijakan editorial, maka laporan yang bersifat feature lebih dalam lagi. Seorang wartawan yang menyusun sebuah feature biasanya memiliki pemahaman yang kuat terhadap kebijakan editorial sebuah surat kabar atau majalah atau media elektronik. Setiap jurnalis akan berbeda dalam mengangkat lead beritanya. Feature berbeda dengan berita biasa. Di dalam penulisan feature faktor manusiawi lebih menonjol dibandingkan berita yang sifatnya lugas. Berita yang sudah terlambat tetapi layak diangkat lagi, misalnya tingkat pembunuhan di Jakarta, bisa menjadi feature menarik akhir pekan misalnya berdasarkan sedikit riset.
Ciri-ciri Feature :
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
Jenis/macam Feature :
Feature human interest (human interest feature), ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
Feature sidebar, ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest. Seperti, nasib para pengungsi yang kehilangan rumah ketika banjir bandang menimpa mereka.
Feature biografi (biografical feature). Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kamu bisa menuliskan tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kamu juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol.
Feature profil (profile features), menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan komunitas masyarakat, misalnya berita tentang proses hidup seorang pengusaha sukses yang berawal dari gelandangan, cerita sukses sebuah LSM dalam membangun masyarakat pedalaman, atau cerita ngiris komunitas masyarakat tertentu. Profile feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.
Feature perjalanan (travelogue feature). Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang-point of view-orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa kamu tuangkan dalam sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan.
Feature “dibalik layar” (explanatory features), menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa. Misalnya, cerita/berita tentang fakta-fakta yang menyebabkan buruh mogok kerja.
Feature sejarah (hystorical feature), yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. Misalnya juga peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini.
Feature musiman (seasonal features), bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. Misalnya, cerita riuh-gembira orang-orang kampung ketika lebaran (hari raya Idul fitri) tiba, dsb.
Feature tren (trend features), ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. Misalnya gaya hidup remaja desa ketika HP masuk ke kampung-kampung.
Feature petunjuk praktis (tips), disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan. Misalnya, tentang bagaimana caranya merawat mobil agar irit bensing, memasak, merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua (he..he..he..) dan sebagainya.
Feature ilmiah (scientific feature), ialah feature mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dll. Bahkan surat kabar pun sekarang memberi rubrik Science Feature.
Cara Penulisan Feature :
Sebelum menulis, pertama-tama pilihlah kasus yang (sangat) menarik, yang menyangkut kepentingan banyak orang (publik), yang prestisius untuk ditulis. Seorang wartawan atau penulis yang baik dan berpengalaman biasanya memiliki nose of news (daya cium, daya endus berita), yang akan selalu bisa terasah jika ia memiliki “jam terbang” cukup tinggi. Tapi, nose of news selalu bisa dilatih. Setelah menemukan obyek, kasus atau item tulisan, pikirkanlah apa kira-kira angle-nya. Yang dimaksud dengan angle ialah “sudut pandang”, apa kira-kira masalah yang sangat penting dan relevan dari kasus tersebut. Untuk menentukan angle biasanya cukup sulit, sehingga diperlukan pemikiran, perenungan, bahkan diskusi dengan kawan-kawan.
Cara menulis feature sebetulnya hampir sama dengan teknik menulis artikel lainnya, hanya saja dalam menulis feature kita dituntut untuk lebih ‘menyentuh’ dan memberikan nuansa lain dari sekadar sebuah berita. Itu sebabnya, feature bisa berfungsi sebagai penjelasan atau tambahan untuk berita yang sudah disiarkan sebelumnya, memberi latar belakang suatu peristiwa, menyentuh perasaan dan mengharukan, menghidangkan informasi dengan menghibur, juga bisa mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berita. Yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan feature ini, adalah lead yang menarik. Lead dalam feature inilah yang sepertinya penting, meski bukan pokok memang. Bahkan jangan lupa, selain lead, kita juga harus membuat tubuh dan endingnya dari tulisan tersebut. Sangat boleh jadi ‘ending’ sebuah feature sama pentingnya dengan lead. Jadi rasa-rasanya harus bisa menarik dan menggoda pembaca. Misalnya memberikan kesimpulan atau mungkin ada ‘celetukan’ atau sindiran yang menggoda pembaca.
Dokumenter
Pengertian :
Fakta yang berdasarkan bukti-bukti dokumen, catatan tertulis, sumber pelengkap, wawancara kotemporer dan sejenisnya. Di Amerika dan Inggris Dokumenter juga disebut direct Cinema.
Jenis/macam Dokumenter :
Sejarah dan biografi.....Dokumenter selalu melihat ke peristiwa-peristiwa bersejarah dan biografi tokoh-tokoh penting dan menarik. Saat ini, televisi dan pasar di lingkungan pendidikan, menjadikan sejarah dan biografi sebagai bidang garapan utama bagi pembuat dokumenter. Contohnya adalah: Maestro, program di Metro TV, yang memprofilkan tokoh-tokoh yang unik, hebat, dan berprestasi di bidang masing-masing. Tokoh semacam Idris Sardi (musisi dan pemain biola), Rudy Hartono (pemain bulu tangkis), Rosihan Anwar (wartawan senior), Teguh Karya (sutradara kawakan), Bing Slamet (penyanyi, pengarang lagu, dan komedian), layak dijadikan profil.
Sejarah dan biografi adalah laporan sesudah terjadi (after-the-fact) tentang kejadian masa lalu. Problem utama bagi pembuat dokumenter adalah bagaimana menemukan cara, agar karya dokumenter semacam itu secara visual tetap menarik.
Tentang Dokudrama (docudrama).....Sebenarnya, mendasarkan sebuah presentasi dramatis pada orang atau peristiwa nyata atau bersejarah, bukanlah sesuatu yang baru. Ini bisa dilihat pada film-film bioskop seperti Cromwell (film tentang tokoh Inggris), The Longest Day (film tentang Perang Dunia II), dan JFK (film tentang pembunuhan Presiden John F. Kennedy). Namun, film-film itu adalah fiksi, bukan dokumenter. Film-film itu mungkin berkaitan dengan peristiwa-peristiwa nyata, namun ia tidak dikungkung atau dibatasi oleh kebenaran historis dari peristiwa-peristiwa tersebut. Film-film ini adalah karya fiksi yang diturunkan dari kehidupan atau manusia nyata, dan sejarah peristiwa-peristiwa nyata. Singkatnya, dokudrama tidak sama dengan dokumenter.
Dokumenter perilaku (documentaries of behavior)....Ini adalah dokumenter yang menjadikan perilaku manusia sebagai obyeknya. Dengan adanya kamera dan peralatan perekam yang ringan, yang bisa dengan mudah dibawa ke mana saja, dimungkinkan bagi pembuat dokumenter untuk mengikuti orang dan mengamati perilaku mereka dalam film atau videotape.
Pada hari-hari awal sinema langsung (direct cinema), banyak film dibuat tentang orang biasa, yang menjalani kehidupan biasanya. Dokumenter perilaku sampai saat ini masih banyak dibuat orang.
Dokumenter emosi (documentaries of emotion)....Sementara dokumenter perilaku mendorong kita ke suatu arah baru, beberapa praktisi dokumenter mulai mengeksplorasi bentuk lain dari perilaku, yang kita sebut saja dokumenter emosi. Salah satu contoh adalah karya Allie Light, dalam film Dialogues with Madwomen, yang mengeksplorasi dimensi-dimensi emosional dari penderita sakit mental.
Reality Video - Peran Baru bagi Sinema Langsung....Reality video merupakan genre baru dokumenter. Awalnya, ini dimulai dengan program komedi di televisi, yang mengandalkan pada kiriman cuplikan-cuplikan video yang konyol dan lucu dari para penonton. Kemudian, tayangan ini menghasilkan tumbuhnya minat baru pada dokumenter aktualitas (actuality documentary).
Program televisi seperti Cops; LAPD; dan Real Stories of the Highway Patrol, membawa sinema langsung ke layar televisi di rumah kita. Kemunculan program semacam ini dipicu oleh kompetisi ketat antar berbagai pembuat dokumenter, yang menuntut mereka untuk menekan anggaran produksi. Para pembuat dokumenter ini biasanya adalah produser televisi siaran yang bersindikasi dan jaringan (network).
Contoh program sukses dari jenis ini di Indonesia adalah Jika Aku Menjadi dan Termehek-mehek di Trans TV. Dua program inhouse ini sempat meraih rating tertinggi di Trans TV dan menjadi program unggulan di prime time pada Oktober 2008.
Jenis dokumenter lainnya :
- Kontradiksi
- Travelling
- Ilmu Pengetahuan
- Nostalgia
- Rekontruksi
- Investigasi
- Assosiation Picture Story
- Diary
- Reportase
Dokumenter pada TV
Secara umum cerita non-fiksi dalam format siaran televisi, merupakan gaya bertutur jurnalistik yang dibagi dalam 5 kategori:
- Berita Aktual (Reportase)
Bentuk ini dipakai dalam laporan beria report/news. Dimana ditayangkan sejumlah reportase dokumenter bersurasi pendek dari berbagai peristiwa.
Suatu bentuk dokumenter berita yang menyuguhkan suatu tema/topik tertentu dengan mengadakan wawancara dilengkapi dengan komentar atau narasi.
Merupakan suatu paket berita pada acara televisi yang menyuguhkan minimal 3 tema/topik. Magazine (majalah udara) pada radio adalah gabungan uraian fakta dan opini yang dirangkai dalam satu mata acara. Contoh: Acara Horrison (Indosiar).
Memiliki nuansa serta orientasi luas dari mulai sebab sampai akibat serta proses kejadian atau peristiwa dari tema tersebut sampai hal ini sama dengan dokumenter film. Perbedaan antara dokumenter dan reportse ialah dokumenter menampilkan suatu peristiwa tidak secara garis besarnya lain halnya dengan reportase.
Langkah-langkah Pelaksanaan Studi Dokumenter.
Salah satu metode yang dipergunakan adalah historis dokumenter dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Penilaian data, kita mengadakan klasifikasi data yang dibutuhkan/relevan dan
menyeleksi data.
3. Penafsiran data dengan mengadakan analisa. Memberikan asumsi/anggapan dasar dan argumentasi. Bila data itu bisa diolah dengan statistik, maka diadakan
pengolahan serta pembuatan kesimpulan ( kesimpulan dari tiap item/soal )
4. Penyimpulan, ditarik dari kesimpulan masing-masing bagian. Kesimpulan umum dapat berdiri sendiri, tetapi akan lebih dapat dipertanggungjawabkan bila dikaitkan dengan data lain.
Perbedaan Dokumenter dan Feature
“jika seorang pembuat film menyiapkan data-data yang benar, menyeluruh dan tidak memihak tentang sesuatu hal atau seseorang” disebut Dokumenter.
“jika dia tidak terlalu terikat pada kebenaran dan tujuan awalnya adalah mempengaruhi imajinasi seseorang walaupun berdasarkan fakta” disebut Feature.